13 Jenis Tabulampot (Tanaman Buah Dalam Pot) Yang Lagi Trend Tahun Ini  

 

Menanam pohon buah-buahan di pot Anda merupakan langkah yang sangat berharga di era modern ini. Ini merupakan tindakan yang membawa banyak manfaat bagi kita dan lingkungan.

Pertama-tama, pohon buah-buahan membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Selama fotosintesis, tanaman ini menyerap karbon dioksida dari udara dan menghasilkan oksigen, yang membantu mengurangi polusi udara di sekitar rumah kita.

Selain itu, pohon buah-buahan juga membantu mengendalikan aliran air hujan, mengurangi risiko banjir, dan menjaga keseimbangan ekosistem setempat. Hal ini juga dapat meningkatkan keanekaragaman ekosistem dengan menarik berbagai jenis hewan, seperti burung dan serangga, sehingga membantu menjaga keseimbangan alam.

Selain manfaat lingkungan, ada aspek praktis dalam menanam pohon buah-buahan di taman Anda.

Anda bisa memetik buah segar langsung dari pohonnya, yang selain menyediakan makanan segar untuk keluarga Anda juga membantu mengurangi emisi karbon yang dihasilkan saat mengangkut makanan dalam jarak jauh.

Selain itu, ini  merupakan kesempatan pendidikan yang bagus, terutama bagi anak-anak. Anak-anak dapat belajar tentang siklus hidup tumbuhan, cara menjaga lingkungan, dan pentingnya menjaga alam.

Pohon buah-buahan juga menambah keindahan visual pada pot Anda dengan musim berbunga dan berbuah yang indah.

Terakhir, menanam pohon buah-buahan juga merupakan kontribusi kecil namun signifikan dalam memecahkan masalah perubahan iklim global.

Pohon-pohon ini membantu menyerap karbon dioksida dari udara, yang merupakan langkah penting dalam mengurangi pemanasan global.  Berikut  penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis pohon buah-buahan yang bisa ditanam di pot.

  1. Pohon Mangga

Pohon mangga dapat ditemukan di berbagai lokasi, baik  perkotaan maupun  pedesaan. Mangga cenderung berbuah secara teratur dan mudah berbuah meski di luar musim.

Pohon mangga mempunyai batang yang lurus, tumbuh  banyak cabang dan memberikan keteduhan seperti payung. Buahnya  relatif besar dan bentuknya bisa  bulat hingga lonjong.

 

Bijinya besar dan pipih, ditutupi daging buah yang tebal, manis dan  enak. Mangga matang memiliki berbagai warna seperti kuning, merah,  bahkan hijau kebiruan, dan  harum.

Rasa daging buah bisa bermacam-macam, mulai dari asam hingga manis, tergantung  jenis dan varietasnya.

Selain dinikmati saat sudah matang,  mangga juga sering disantap dengan kuah rujak saat mangga masih sedikit asam dan segar.

  1. Pohon Belimbing

Belimbing atau belimbing wuluh enak  dimakan  segar karena rasanya yang manis dan  kandungan airnya yang tinggi.

Bentuk buahnya lonjong, panjang sekitar 15 sampai 20 cm dan diameter sekitar 10 cm. Saat matang, buah ini berwarna kuning kemerahan, dengan sisa tepinya berwarna hijau.

Belimbing tumbuh subur di pepohonan, menciptakan pemandangan yang menarik. Maka tak heran jika belimbing manis menjadi pilihan yang baik untuk ditanam di taman. Pohon belimbing manis mempunyai kemampuan menghasilkan buah yang banyak sepanjang tahun dan perawatannya relatif mudah.

Tanaman ini menyukai tempat  terbuka dengan sinar matahari cukup  namun juga dapat mentolerir naungan dengan tingkat cahaya sekitar 45-50%.

Untuk pertumbuhan tanaman yang optimal, penting untuk menghindari terlalu banyak angin, karena terlalu banyak angin  dapat menyebabkan rontoknya bunga atau buah.

  1. Pohon Delima

Buah delima atau delima memiliki  rasa yang menyegarkan, perpaduan antara rasa manis yang sejuk dan sedikit rasa coklat.

Buah ini sering digunakan untuk menyiapkan rujakan untuk acara yang berlangsung selama tujuh bulan. Pohon delima juga mempunyai kualitas estetika yang tidak kalah dengan tanaman hias lainnya.

Pohon itu menumbuhkan banyak cabang tebal dan daun-daun kecil. Buah-buahan montok yang bergelantungan berkelompok menarik perhatian pemirsa. Buah delima muda biasanya berwarna hijau hingga agak merah. Seiring bertambahnya usia, warna buah berubah tergantung varietasnya.

Perawatan tanaman ini relatif mudah dan pohon delima cenderung menghasilkan buah terus menerus jika kondisi lingkungan mendukung.

  1. Pohon Jambu Air

Pohon jambu air  sangat mudah beradaptasi sehingga dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggi.

Tanaman ini mudah berbuah dan dapat ditanam di lahan maupun di dalam pot. Tampilannya yang buah-buahan dengan warna yang beragam, mulai dari merah jambu hingga merah, hingga hijau tua hingga putih bersih selalu menarik perhatian para penggemarnya.

Daun jambu biji lebar, ujung meruncing, tersusun berpasangan pada kedua sisi batang atau dahan. Kanopinya yang lebar berbentuk payung membuatnya cocok digunakan sebagai pohon peneduh.  Bunganya tersusun dalam  malai. Buah jambu air mempunyai bentuk seperti umbi, daging buahnya lembut dan berair.

Rasanya bervariasi, termasuk manis, asam, astringen, dan campuran warna-warna ini.

  1. Pohon Jambu Biji

Buah jambu biji terlihat bergelantungan di antara dedaunan pohon, memberikan pemandangan menarik di halaman.

Buahnya  besar, kulitnya berwarna hijau, dan banyak bijinya yang keras di dalamnya. Buahnya terasa sangat manis dan segar saat matang.

Selain  dinikmati  segar, buah  matang ini juga bisa diolah menjadi jus dan selai yang nikmat.

Jambu biji mempunyai banyak cabang, walaupun pertumbuhannya tidak selalu terarah. Cabangnya kuat dan tidak mudah patah, serta akarnya juga kuat.

Tanaman ini dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, namun pertumbuhannya akan  optimal jika ditanam pada lingkungan yang sesuai.

  1. Pohon Jeruk

Pohon jeruk dapat  dengan mudah ditemukan di seluruh dunia. Jeruk memiliki banyak varietas yang termasuk dalam enam genera berbeda.

Dari genera tersebut yang paling terkenal adalah Citrus, Fortunella dan Poncirus. Jenis yang mempunyai nilai komersial besar adalah Jeruk.

Bentuk  jeruk biasanya bulat atau hampir bulat hingga lonjong, dan ukurannya cenderung cukup besar. Warna kulit buahnya bisa bermacam-macam, dari hijau hingga kuning. Rasa buahnya  sangat bervariasi,  dari  manis hingga asam.

Karena kandungan airnya yang tinggi, jeruk sering dibuat menjadi jus. Buahnya berbentuk bulat dan menggantung dalam jumlah  banyak sehingga menimbulkan penampilan yang menarik.

Pohon jeruk mempunyai banyak cabang yang  keras, dengan pertumbuhan cabang yang dapat menjulur ke atas secara horizontal. Daunnya besar, tebal dan berdaging dengan aroma yang khas. Bunga jeruk biasanya berwarna putih atau agak kuning saat masih dalam bentuk kuncup, dengan kelopak berbentuk cup. Aroma  bunga jeruk menarik perhatian lebah.

  1. Pohon Kedondong

Kedondong merupakan pohon buah-buahan yang populer di Indonesia,  salah satu daerah penghasilnya adalah Karimunjawa (Jepara, Jawa Tengah), dimana terdapat berbagai macam kedondong yang disebut “karimunjaya”.

Saat ini kedondong telah menyebar ke berbagai daerah tropis dan memiliki banyak penggemar baik  dalam  maupun  luar negeri.

Menanam kedondong tidak terlalu rumit dan pohon ini mempunyai kemampuan berbuah sepanjang tahun dengan syarat utama cukup sinar matahari  dan curah hujan  sedang.

Oleh karena itu, kedondong dapat ditanam baik di lahan maupun di dalam pot. Buah kedondong berubah warna dari hijau saat  muda menjadi kuning kehijauan saat  matang.

Rasa buahnya beragam, dari asam cerah hingga  manis. Buah ini biasanya dimakan  segar dan sering dijadikan bahan  pembuatan rujak.

Selain itu, daun kedondong yang masih muda  juga bisa dijadikan lalapan.

  1. Pohon Kelengkeng

Kelengkeng merupakan pohon meranggas dengan batang berwarna merah yang tingginya mencapai luar biasa.

Batangnya mempunyai banyak cabang yang membentang mendatar dan rapat. Kanopi pohon ini berbentuk seperti payung dengan daun yang lebat. Daun kelengkeng berukuran kecil, panjang, runcing dan berwarna hijau tua.

Bunga kelengkeng muncul di ujung dahan pohon. Buahnya berbentuk bulat dengan  kulit berwarna coklat.

Daging buah kelengkeng berwarna putih pucat, berair, harum dan  manis. Bijinya cukup kecil dan berwarna coklat tua.

Awalnya pohon ini  sulit  berbuah di daerah dataran rendah yang hangat, namun kini telah  beradaptasi dan menghasilkan buah  yang melimpah.

Penting untuk memilih varietas yang sesuai seperti Diamond River dan Pingpong dengan produktivitas tinggi dan kemampuan tumbuh dengan baik di dataran rendah dan daerah bersuhu tinggi. Sinar matahari menjadi faktor penting bagi pohon kelengkeng untuk menghasilkan buah. Apabila paparan sinar matahari tidak mencukupi, maka dapat menyebabkan berkurangnya produksi fotosintesis dan berkurangnya produksi karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber energi.

Kurangnya sinar matahari juga dapat menyebabkan  kelembapan  tinggi, yang dapat menimbulkan masalah karena label sangat sensitif terhadap kelembapan berlebih.

  1. Pohon Nangka

Nangka merupakan pohon dengan struktur batang keras dan cabang lebat cenderung tumbuh  ke atas.

Seluruh bagian  pohon nangka menghasilkan getah, termasuk daun, batang, dan buahnya. Pada varietas nangka mini, buahnya cenderung memiliki jumlah getah yang lebih sedikit.

Tanaman ini juga memiliki tingkat pertumbuhan yang relatif cepat. Buah nangka berbentuk bulat hingga lonjong, berukuran besar dan  banyak bijinya. Bijinya terbungkus dalam lapisan daging buah yang ukurannya bervariasi dari halus hingga tebal. Dagingnya berwarna kuning-merah, teksturnya lembut, rasanya manis, dan aromanya khas.

Kulit  nangka berduri dan tumpul, berwarna hijau muda.

Pohon nangka membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk tumbuh dan berkembang, terutama untuk  pembentukan bunga dan buah.

Selain itu, nangka juga memerlukan curah hujan yang cukup sekitar 1500 hingga 2500 mm per tahun. Kelembapan yang tinggi akan membantu mengurangi tingkat penguapan pada tanaman ini.

  1. Pohon Rambutan

Rambutan memiliki banyak cabang yang cenderung tumbuh  mendatar. Bagian atas daun menjadi semakin lebat. Buahnya besar, bulat hingga lonjong.

Cangkang buah rambutan ditumbuhi bulu-bulu atau bulu-bulu yang ukurannya bervariasi, mulai dari  pendek hingga  panjang. Warna kulit  rambutan bisa bermacam-macam, antara lain kuning, merah, dan kuning kehijauan. Rasa buah-buahan juga beragam, dari asam hingga sangat manis.

Pohon buah tropis ini merupakan tanaman asli Indonesia dan membutuhkan lingkungan yang mendukung untuk pertumbuhan yang optimal.

Faktor penting adalah kelembaban udara yang rendah. Rambutan juga membutuhkan paparan sinar matahari yang cukup.

Jika sinar matahari tidak cukup, hasil buah bisa menurun.

  1. Pohon Sawo

Sawo merupakan tanaman yang dapat tumbuh  besar dan menghasilkan buah yang banyak. Seluruh bagian pohon ini mengandung resin. Batangnya yang berkayu termasuk dalam famili Sapotaceae dan sangat keras.

Cabang-cabangnya tumbuh cukup lebat. Daunnya berbentuk lonjong dengan ujung  bisa runcing atau tumpul. Kanopi pohon yang lebat dapat memberikan perlindungan dari teriknya sinar matahari. Bunga sawo tumbuh di sela-sela daun, sedangkan bentuk buahnya menempel pada batang.

Bentuk buahnya bisa bulat atau lonjong dengan permukaan kasar berwarna coklat. Dagingnya tebal, lembut, banyak mengandung air dan resin. Rasanya manis dengan aroma yang khas.  Biji sawo berbentuk  memanjang atau  pipih, berwarna hitam mengkilat, dan mempunyai dua lapisan. Sawo dapat ditanam dengan mudah, baik di lahan terbuka maupun di dalam pot.

Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik jika mendapat sinar matahari yang cukup, namun juga dapat bertahan hidup pada kondisi sejuk atau teduh.

  1. Pohon Srikaya

Pohon srikaya lebih menyukai iklim hangat dibandingkan tempat yang terlalu dingin atau hujan, meskipun mampu beradaptasi dengan baik pada iklim lembab.

Selain itu, Srikaya tidak terlalu menyukai tempat yang terlalu luas. Oleh karena itu tanaman ini membutuhkan naungan dan hanya menerima sinar matahari sekitar 50-60%.

Srikaya sering dianggap sebagai saudara kembar dari pohon sirsak, dengan tajuk yang indah, cocok  ditanam di taman atau sebagai lanskap taman.

Selain itu, famili Annonaceae ini juga memiliki rasa manis yang nikmat, mudah berbuah, dan hasil tinggi. Salah satu varietas  srikaya premium yang banyak dikenal  masyarakat adalah varietas srikaya jumbo atau dikenal juga dengan sebutan varietas srikaya baru.

Srikaya Jumbo memiliki pohon kokoh, daun besar, dan buah  lebih besar dibandingkan  varietas lokal.

Berat buahnya masing-masing sekitar 800 gram, sedangkan varietas srikaya lokal hanya berbobot sekitar 100 hingga 200 gram.

Selain itu, srikaya jumbo juga mengandung sedikit biji dan memiliki rasa  yang segar, manis, ringan dan harum. Varietas baru ini juga memiliki ciri mudah berbuah, cocok ditanam  di dataran  maupun dataran tinggi. Apel gula raksasa dapat mulai berbuah pada umur satu tahun, sedangkan varietas lain seperti apel mini, apel gading, dan apel gundul  biasanya membutuhkan waktu 1,5 hingga 2 tahun untuk mulai berbuah.

Selain itu, daging buahnya sangat halus dan bijinya relatif sedikit.

  1. Pohon Sirsak

Pohon sirsak memiliki bentuk semak yang istimewa. Sirsak mempunyai ciri yang unik: tajuknya  bercabang hampir dari pangkalnya.

Batangnya kuat namun kecil, kokoh dan mudah patah. Sistem perakaran meliputi akar tunggang yang dalam dan  kuat serta akar lateral.

Secara umum buahnya berbentuk lonjong dengan ujung  melengkung. Kulit buahnya berwarna kuning hijau  dan mengkilat.

Daging buahnya lunak, berserat, berwarna putih dan mengandung biji berwarna hitam. Rasanya segar, manis dan  lengket di lidah, sedangkan dagingnya agak kering.

Aromanya sangat harum. Salah satu varietas unggul yang berpotensi untuk dikembangkan dan ditingkatkan adalah sirsak ratu yang banyak ditemukan di wilayah Jawa Barat. Tanaman ini mudah tumbuh dan tidak memerlukan perhatian khusus.

Tinggalkan komentar