Mei 30, 2022 Oleh admin 0

Husnul Khotimah: Artinya, Tanda-Tandanya, dan Amalannya

Seorang Muslim yang meninggal dunia, sudah pasti menghendaki untuk meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah. 

Sudah sepantasnya juga orang yang berbela sungkawa akan memberikan ungkapan berupa doa agar almarhum/almarhumah meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah.

Dalam Islam, kalimat husnul khotimah memiliki arti yang mulia. Lantas, apa sebenarnya arti husnul khotimah?

Bagaimana sih penulisan husnul khotimah yang benar dan apa tanda-tanda orang akan meninggal dalam keadaan khusnul khotimah? 

Pengertian Husnul Khotimah

Arti Husnul Khotimah

Secara etimologis pengertian husnul khotimah adalah akhir yang baik.

Hal ini disebabkan kata husnul khotimah dalam bahasa Arab berasal dari kata husn yang artinya “baik” atau “bagus”, dan al-khatimah yang artinya “penghabisan, penutup, penghentian, dan bagian terakhir”.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa husnul khotimah artinya adalah “akhir yang baik” dan dalam arti meninggal dunia dalam keadaan beriman kepada Allah.

Seorang Muslim yang wafatnya husnul khotimah, maka kematiannya telah diridai oleh Allah SWT.  Sebab, semasa hidupnya orang tersebut telah menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.

Husnul khotimah juga menandakan bahwa orang tersebut melakukan banyak kebaikan kepada keluarga, sesama, tanah airnya, dan agamanya.

Husnul Khotimah atau Khusnul Khotimah? 

Banyak umat Muslim yang beranggapan bahwa tulisan husnul khotimah adalah khusnul khotimah. Namun, tulisan yang benar adalah husnul (tanpa ‘k’) bukan khusnul (dengan ‘k’) karena artinya “hina”.

Sehingga, penggunaan ucapan yang tepat adalah husnul khotimah yang berarti “akhir yang baik” bukan khusnul khotimah.  Apabila penulisan dengan penggunaan kata khusnul khotimah dapat memiliki pengertian “akhir yang buruk”.

Perbedaan husnul khotimah dan khusnul khotimah ini perlu diketahui dan dipahami dengan baik agar maksud yang disampaikan juga benar.

Tanda-Tanda Husnul Khotimah

Seseorang yang meninggal dalam keadaan husnul khotimah biasanya akan menunjukkan tanda-tanda tertentu.

Tanda-tanda husnul khotimah ini telah disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melalui Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yaitu:

“Orang yang mati syahid ada lima, yakni orang yang mati karena tho’un (wabah), orang yang mati karena menderita sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan, dan orang yang mati syahid di jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain mati syahid, husnul khotimah juga berlaku bagi seorang Muslim yang mengalami ciri-ciri husnul khotimah. Dikutip dari website Indozone ciri-ciri seseorang akan mengalami husnul khotimah adalah berikut ini:

  • Tenang dan tidak terlalu lama mengalami sakaratul maut.
  • Mudah mengucapkan kalimat dzikir ketika akan meninggal dunia.
  • Meninggal dunia dengan keringat di keningnya.
  • Meninggal dunia saat melakukan amal saleh (salat, mengaji, berdakwah).
  • Meninggal dunia pada hari Jumat atau malam Jumat.
  • Meninggal dunia karena mati syahid (berperang di jalan Allah, sakit perut, tenggelam, menderita penyakit menular, melahirkan, tertimpa reruntuhan).
  • Meninggal dunia saat dibunuh.
  • Meninggal dunia karena sedang menjaga wilayah perbatasan di jalan Allah.

Setiap umat Muslim, tentu saja menginginkan wafat dalam keadaan husnul khotimah.

Ada beberapa amalan yang dapat dilakukan sebagai sesame umat Muslim agar kelak wafat dalam keadaan husnul khotimah, yaitu sebagai berikut:

  • Bertobat dengan sungguh-sungguh.
  • Menjauhi diri dari segala bentuk kekafiran.
  • Rutin melakukan amal saleh.
  • Beramal dengan ikhlas.
  • Menghindari perbuatan zalim.
  • Memanjatkan doa husnul khotimah.
  • Selalu mengingat kematian.
  • Senantiasa mengingat Allah dengan berdzikir.
  • Menjaga iman dan takwa secara istiqomah.

Demikianlah penjelasan mengenai husnul khotimah tentang pengertiaanya , perbedaannya penulisan, tanda-tandanya, dan amalan agar wafat dalam keadaan husnul khotimah. Semoga kita termasuk golongan yang husnul khotimah, ya!