Darlene Rowena Adiprasetyo, Pemberdayaan dan Pelatihan Individu Berkebutuhan Khusus untuk Memasuki Dunia Kerja

 

In this economy, tantangan besar yang dihadapi penyandang disabilitas untuk memperoleh kesempatan kerja yang layak itu merupakan hal yang sangat membingungkan. Ya kan, yang dengan kondisi normal saja susah mencari pekerjaan apalagi yang berkebutuhan khusus?  Namun ditengah-tengah kebingungan itu untung saja muncul sosok muda yang sangat inspiratif bernama Darlene Rowena Adiprasetyo.

Beliau merupakan salah satu figur anak muda Indonesia yang sangat berdedikasi tinggi dalam memberdayakan individu berkebutuhan khusus agar mampu mandiri dan siap berkompetisi di dunia kerja yang kadang menganggap sebelah mata ini.

Membuka Jalan Inklusif bagi Penyandang Disabilitas

Perjalanan Darlene Rowena Adiprasetyo dimulai dari keprihatinannya melihat realitas sosial yang kerap kali menempatkan individu dengan disabilitas di posisi terpinggirkan. Banyak dari mereka yang memiliki potensi luar biasa, namun tidak mendapatkan ruang atau akses untuk berkembang. Dari situlah muncul komitmen Darlene untuk menciptakan wadah pelatihan dan pemberdayaan yang berfokus pada pengembangan keterampilan kerja bagi individu berkebutuhan khusus.

Visi besarnya sederhana namun bermakna:

“Setiap orang, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan kesempatan untuk tumbuh, berkarya, dan hidup mandiri.”

Dengan semangat itu, Darlene mulai membangun berbagai program pelatihan inklusif yang menggabungkan pendekatan pendidikan keterampilan, konseling karier, serta pembentukan karakter dan kemandirian sosial.

Program Pelatihan: Menyiapkan Generasi Mandiri dan Kompeten

Program yang diinisiasi Darlene dirancang agar peserta tidak hanya memiliki kemampuan teknis, tetapi juga kepercayaan diri untuk menghadapi dunia kerja. Beberapa bidang pelatihan yang dikembangkan antara lain:

  1. Pelatihan Keterampilan Digital dan Desain Grafis
    Di era modern, kemampuan digital menjadi modal penting. Darlene menyediakan pelatihan komputer dasar, pengenalan perangkat lunak desain, dan editing video agar peserta mampu bersaing di sektor industri kreatif.
  2. Pelatihan Kerajinan dan Produksi UMKM
    Melalui pendekatan kewirausahaan, peserta dibimbing untuk menciptakan produk-produk kreatif seperti kerajinan tangan, makanan ringan, hingga produk daur ulang yang bernilai jual tinggi.
  3. Pelatihan Etika dan Adaptasi di Lingkungan Kerja
    Bagi Darlene, kesiapan mental dan sosial sama pentingnya dengan keterampilan teknis. Ia mengadakan sesi pembinaan kepercayaan diri, komunikasi efektif, dan simulasi wawancara kerja agar peserta mampu menyesuaikan diri di tempat kerja profesional.
  4. Pendampingan Karier dan Penyaluran Kerja
    Tak berhenti di pelatihan, Darlene juga menjalin kemitraan dengan perusahaan-perusahaan yang ramah disabilitas untuk membuka peluang kerja bagi lulusan pelatihannya. Dengan pendekatan ini, banyak peserta yang akhirnya berhasil diterima di perusahaan swasta maupun lembaga sosial.

Inovasi Sosial dan Kemitraan dengan Dunia Industri

Darlene menyadari bahwa keberlanjutan program hanya dapat dicapai jika ada sinergi antara lembaga pelatihan dan dunia industri. Karena itu, ia aktif menggandeng berbagai pihak, mulai dari instansi pemerintah, perusahaan swasta, hingga komunitas sosial, untuk bersama-sama mendorong implementasi program kerja inklusif.

Beberapa perusahaan mitra bahkan menyediakan program magang khusus bagi penyandang disabilitas yang telah mengikuti pelatihannya, sebagai langkah awal menuju dunia kerja yang sesungguhnya. Melalui kolaborasi ini, Darlene berhasil memperluas dampak program hingga menjangkau puluhan individu di berbagai daerah.

Dampak Nyata di Lapangan

Upaya yang dilakukan Darlene telah memberikan perubahan nyata. Banyak peserta yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman kerja kini mampu mendapatkan pekerjaan tetap, bahkan sebagian di antaranya sukses mendirikan usaha mandiri.
Kisah-kisah keberhasilan itu menjadi bukti bahwa kesempatan yang setara dan pelatihan yang tepat dapat mengubah hidup seseorang.

Salah satu peserta bernama Anisa, seorang tunarungu, mengungkapkan,

“Sebelum ikut pelatihan, saya tidak percaya diri. Sekarang saya bisa bekerja di bidang desain grafis dan punya penghasilan sendiri. Terima kasih untuk pelatihan yang membuka jalan ini.”

Cerita seperti ini menjadi penguat semangat bagi Darlene untuk terus melanjutkan perjuangannya.

Visi Ke Depan: Membangun Ekosistem Kerja Inklusif

Darlene tidak berhenti di titik ini. Ke depan, ia ingin membangun pusat pelatihan inklusif terpadu yang tidak hanya fokus pada pemberdayaan individu, tetapi juga menyediakan layanan konsultasi bagi perusahaan yang ingin menciptakan tempat kerja ramah disabilitas.
Ia percaya bahwa dunia kerja yang inklusif adalah masa depan yang harus diperjuangkan bersama.

“Inklusi adalah tentang membuka pintu — bukan hanya untuk mereka yang berbeda, tapi untuk kita semua agar belajar menjadi manusia yang lebih peduli dan setara.”

Darlene Rowena Adiprasetyo adalah sosok muda yang membuktikan bahwa perubahan sosial bisa dimulai dari kepedulian dan tindakan nyata. Melalui program pelatihan dan pemberdayaan individu berkebutuhan khusus, ia membantu banyak orang menemukan jati diri, kepercayaan diri, dan kemandirian ekonomi.

Perjuangannya mengingatkan kita bahwa setiap individu memiliki potensi yang patut dihargai, dan masyarakat yang adil adalah masyarakat yang memberi kesempatan bagi semua.

Apresiasi SATU Indonesia Awards dari Astra di tahun 2024

Berkat kegigihan dan ketekunan program pemberdayaan dan pelatihan individu berkebutuhan khusus untuk memasuki dunia kerja Darlene Rowena Adiprasetyo pun akhirnya mendapat pengakuan., ia menerima Apresiasi SATU Indonesia Awards dari Astra di tahun 2024 lalu di bidang Pendidikan. Sebuah bukti bahwa kepedulian terhadap sesama bisa menjadi kontribusi besar bagi masyarakat.

Tak hanya itu atas dedikasi dan dampak sosialnya, Darlene Rowena Adiprasetyo mendapat berbagai apresiasi dari lembaga sosial dan organisasi pemberdayaan masyarakat. Ia menjadi salah satu figur muda yang menjadi panutan dalam gerakan sosial inklusif di Indonesia.

Selain itu, kiprahnya juga mendorong lebih banyak pihak untuk memahami bahwa inklusi bukan sekadar wacana, tetapi sebuah aksi nyata yang bisa diimplementasikan di dunia kerja. Dengan semangat itu, Darlene terus melangkah, membawa harapan dan membuka jalan menuju dunia kerja yang lebih inklusif, adil, dan manusiawi.

#APA2025-PLM

 

Tinggalkan komentar